Sabtu, 26 November 2016

It's NOT a Love story 💔

Ini cerita tentang sepasang Suami & Istri. Kisah ini bukan cerita Cinta atau Drama-drama tai kucing, seperti di Sinetron & FTV.

Alkisah..

Seorang Laki-laki yang sebelum menikah, menjanjikan calon Istrinya, segalanya. Dan seorang Wanita yang sebelum menikah, tidak pernah membayangkan, bahwa Lelakinya penuh dusta.

💌

Seorang Suami yang baru-barunya menikah, curhat ke Ibunya perihal Istrinya yang tidak mau gosok baju kerjanya. Soal Istrinya yang tidak pernah sediakan minuman untuknya setelah pulang kerja.
Padahal seingatnya, dia udah kasih segalanya.
Uang. Perhiasan. Kamar yang layak. Apapun yang Istrinya minta, pasti dia berikan.

Tapi dia lupa, dia nggak menyertakan kepedulian dan perhatiannya untuk Istrinya.

Keadaannya, pekerjaannya membuat mereka harus sering terpisah jarak. Sekedar menelpon, SMS, memuji Istrinya. Setidaknya saat itu mereka masih sering berkomunikasi.
Biarpun kenyataannya, si Suami cuma membandingkan Istrinya dengan Mantan-mantan pacarnya dulu. Bagaimana dulu dia di perlakukan, bagaimana dulu mantan pacarnya mengurusnya, memanjakannya. Dia katakan semua didepan Istrinya, yang waktu itu baru saja dia nikahi.
Bahkan, sekiranya sang Istri ingin cerita sesuatu, tidak pernah dia dengarkan. Malah sengaja seenaknya mengganti topik pembahasan. Terlalu sering seperti itu.

Waktu demi waktu berlalu, komunikasi mereka semakin jarang, sang Istri merasa semakin penat dengan sikap Suaminya. Dia mulai merasa lelah, tatkala menyaksikan Suaminya gembira ria dengan senangnya bercakap dengan Perempuan-perempuan lain di telepon. Saling berbalas mengirim pesan. Tertawa-tawa disamping Istrinya. Tak jarang, Suaminya menelepon perempuan-perempuan tersebut. Yang pada kenyataannya mereka juga telah berkeluarga. Betapa menyayat hati.

💌

Sampai suatu hari, terlampau lelahnya hati sang Istri atas kurangnya perhatian dari Suaminya, dia terus menangis, meratapi nasibnya hidup tertekan tidak tau harus dengan siapa dia berbagi cerita.

Sementara Suaminya, demi menghidupi Istrinya, dia minta kembali apa yang selama menikah dia berikan untuk Istrinya. Dengan berucap janji,
"Pasti dikembalikan"
Sang Istri pun mau tidak mau harus mengikhlaskan, dengan satu syarat, dia tidak ingin melepas Liontin Kupu-kupu nya. Karna liontin itulah kesayangannya. Liontin yang menyaksikan betapa beratnya sang Istri melihat barang-barangnya diminta kembali oleh Suaminya. Semakin hari, si Istri semakin sering menangis.

💌

Pada akhirnya, seperti pasangan Suami-Istri lainnya, mereka juga di berikan Amanah dari Sang Maha pencipta. Sang Istri Positif HAMIL.
Yang tidak beruntungnya, dia menyadari justru saat Suaminya sedang berada jauh darinya, karena pekerjaan.

Antara Bahagia yang tak terbendung, juga perasaan sedih yang begitu dalam. Dia harus merasakan masa-masa kehamilan yang amat sangat menyedihkan.
Suami yang sering meninggalkannya ke Luar Kota. Juga, saat akhirnya mereka bisa bersama, Suaminya masih tetap berkelakuan sama seperti sebelumnya.
Tidak perduli.

Ada saat paling menyedihkan yang nggak akan pernah si Istri lupakan. Dimana tengah malam, dia merengek ke Suami, sambil mengatakan dia sangat ingin sekali makan Mie Goreng 2 porsi. Suaminya dengan santai cuma bilang,
"Duitnya nggak ada, motornya juga udah susah keluar". Kemudian berlalu, tidur dengan pulasnya. Tanpa tau, disampingnya ada Istri yang sedang menangis, karena sikapnya.

Ekspektasi punya Suami SIAGA, dalam keadaan apapun, ternyata realita sang Istri sungguh menyedihkan. Suaminya sering tidak mengabulkan apa yang dia minta saat hamil. Suaminya sibuk berkelakuan baik ke orang-orang lain, ketimbang Istrinya yang saat itu benar-benar sangat membutuhkan dirinya. Betapa batinnya teriris.. Berujung Trauma dengan kehamilan.

💌

Entah berapa Malaikat yang sudah menghitung airmata yang jatuh keluar dari mata sang Istri akibat dari perbuatan Suaminya. Selepas dia melahirkan, karir Suaminya mulai merosot. Hutang-hutang menumpuk. Bahkan sampai di pecat dari Pekerjaannya. Kehidupan mereka benar-benar mulai terpuruk.

Sang Suami & Istrinya itu kini benar-benar hidup menumpang dengan Orang Tuanya. Tanpa ada tagihan listrik & air yang biasanya menjadi tanggung jawab mereka. Pekerjaan baru? Tidak semudah itu.

💌

Berbulan-bulan mereka menumpang hidup. Sang Istri tidak lekas lupa dengan rasa kecewanya terhadap Suaminya. Yang sekarang justru malah semakin menjadi kelakuannya. Dia hanya bisa berdoa berharap Suaminya segera sadar. Bahwa dia bukan lagi laki-laki lajang. Dia bukan lagi anak kecil yang maunya cuma dimanja. Bukan lagi Laki-laki yang maunya di masakkan dan di gosokkan baju oleh pasangannya. Dia laki-laki ber-Istri, beranak satu. Yang harus dia penuhi kebutuhan mereka.

💌

Tapi.. Bukannya berubah, janji-janjinya seakan dia hisap dan telan bersama dengan asap rokoknya.
Sang Suami bertingkah semakin menjadi. Bak Raja.

Rumah Orang Tua dijadikan Hotel.
Pulang pergi seenak dengkulnya. Tidak pamit. Tidak berkabar. Lebih parah dari tamu Hotel yang biasanya kasih uang tip. Boro-boro.. Satu butir permen pun tidak dia tinggalkan. Nggak ada pikiran yang di rumah sudah makan atau belum? Nggak peduli yang di rumah sakit atau enggak. Nggak mau tau, yang di rumah butuh bantuan atau enggak.

Kendaraan siap sedia kemanapun, untuk dia main, untuk dia kencan. Makan disediakan. Baju dicucikan. Internet bebas pakai. Pergi dengan mobil pun juga di supiri, bak majikan.

Sekali-kalinya membantu, dumelnya bagaikan laut pasang. Suami itu kan Laki-laki. Kewajibannya memang yang berat-berat. Bagaimana nggak lucu, lipat-lipat baju aja sambil cemberut. Kebayang nggak gimana jadi Istrinya? Mau nggak mau harus nyuci bajunya yang nggak pernah lepas dari bau asap rokok. Belum lagi, parfum orang lain di bajunya, dan hal-hal yang tidak layak lainnya yang Suaminya bawa pulang untuk Istrinya.

Lihat di Hotelnya ada yang malas sedikit, ngocehnya nggak karuan. Istilahnya, 'seperti tidak punya CERMIN'.
Padahal semasa menganggur, kerjanya juga cuma makan tidur kelayapan.

Untuk keluarga, malasnya luar biasa.
Untuk teman-teman (pengangguran) nya, sikapnya siap sedia. Semangat 45. Kemanapun mereka mau pasti di turuti. Kemanapun mereka ajak, pasti di sanggupi.
Nggak punya uang buat senang-senang sama teman? NGGAK MASALAH. Kan bisa minta sama saudara kandungnya. Uups.. Mintanya juga diam-diam, jangan sampai Istrinya curiga, kemudian tau semuanya.
Kalau giliran Popok  & Susu anaknya yang habis, keluarlah alasan klasik dari mulut sang Suami,
"Mau gimana? duitnya nggak ada. Pinjem Mama dulu sana, nanti di ganti". Betapa lucunya sang Istri mendengar ucapan yang sering kali dipakai oleh Suaminya.

💌

Singkat cerita, suatu ketika..
Tiba-tiba Istrinya MARAH LUAR BIASA.

Sejenak si Suami ber-akting taubatan nasuha. Meyakinkan sambil (katanya) berderai airmata, sampai segala minta tolong di ingatkan, kalau-kalau kembali berkelakuan seperti itu. Apa yang terjadi? Tentu saja Istrinya kembali bersabar. Meskipun sadar betul, Suaminya TIDAK MUNGKIN benar-benar berkelakuan selayaknya seorang Imam. Jangankan perubahan besar macam itu. Untuk rokok saja, dia tidak bisa.
Kembali.. Si Istri hanya diam. Menyaksikan, mau sampai dimana sandiwara Suaminya.

💌

Beberapa waktu, si Suami ini pernah tiba-tiba mengajak Istrinya keluar rumah. Bukan seperti teman-temannya yang kemana aja dia turuti. Baginya, Istrinya itu sepele. Di ajak kesitu-situ aja juga udah seneng. Apalagi kondisinya juga nggak punya Uang.

Beberapa waktu juga, dia sesumbar ke Anaknya,
"Jalan-jalan yuk, main yuk.. Ke rumah ini, ke rumah itu.."
Hai Suami~ Kota yang di tinggalinya, isinya bukan cuma rumahnya si Anu & si Itu. Ya kalo sekiranya punya Anak & Istri cuma buat di kerangkeng di rumah aja, atau kalo emang nggak mau nyenengin. Minimal tinggalkan untuk mereka uang yang cukup. Istri & Anaknya juga nggak butuh Ayah yang males-malesan nyenengin mereka. Mereka bisa pergi sendiri, itu kalau si Suami memberi mereka modal untuk menyenangkan diri.

Berbanding terbalik untuk teman-temannya,
"Ayo mancing". "Ayo kesini". "Ayo kesitu".
"Ayo nggak pulang". Gampang tinggal minta aja nanti buat jajan mah. Begitu kira-kira si Suami dengan santainya

"Ngapain pulang? Mendingan tidur. Gue di rumah di diemin, giliran nggak ada di cariin!"

Hai Suami, Hotel saja masih punya aturan. Kenapa kamu yang nggak mau di atur kok sok ngatur-ngatur?

💌

Akhirnya datang saatnya Sang Istri lelah. Dia mengikhlaskan Suaminya bertingkah semaunya. Dia tidak lagi ingin tau, darimana Suaminya mendapatkan uang untuk membeli ini dan itu. Dia tidak lagi penasaran dan membuka Handphone Suaminya, dengan siapa dia bicara, melakukan apa dia di Dunia Maya. Dia tidak lagi perduli jika dia hanya di jadikan pembantu, pelayan, Baby Sitter, pemuas nafsunya saja, atau sebagai Istri. Dia tidak lagi khawatir Suaminya main serong dengan perempuan lain. Dia tidak lagi cemas, akan diberikan kepada siapa hasil yang Suaminya dapatkan dari bekerja. Entah itu untuknya, untuk anaknya, untuk teman-temannya, untuk perempuan simpanannya, untuk hutang-hutangnya. Siapapun. Dia sudah sangat lelah.

Yang Dia tau hanya, dia bertahan untuk Anaknya..

💌💌💌

Semoga cerita ini menginspirasi para Suami Istri di Luar sana. Supaya semakin belajar, mana Prioritas, mana Ancaman, mana Tanggung Jawab, dan mana Kesenangan semata. Terima Kasih.

Sabtu, 14 Februari 2015

Big Question !

Assalamualaikum..

Beberapa hari lalu gue mimpi agak memilukan. Halah.. Nggak sih, cuma ya gitu deh. Habis gimana, ya? Yang gue mimpiin ini Mantan Pacar gue. Yang perlu diketahui adalah, dia ini orang yang dulunya. DULUNYA. dulunya sangat special bagi gue. Dan punya sejarah nipu juga (pernah) janji mau nikahin gue, udah ketemu juga sama Bokap gue. Udah ngomong segala macem, sampe nentuin tahun untuk pernikahan segala. Dan katanya udah pesen cincin untuk ngelamar gue juga, bahkan tanpa nanya ukuran jari gue apa? Hahaha.. Aneh? Ya iyalah. Ngukur pake jari siapa coba main pesen-pesen aja.
Yess, you know lah.. Dia ngilang gitu aja abis ngoceh bla bla bla begitu. Sumpah. Gue malu sama Bokap gue.

Meskipun begitu, suatu waktu kami jalin Silaturahmi lagi dengan baik. Dia juga sempet bilang, dia malu sama Bokap gue. Yaiyalah, helloooooh~ Kalo nggak malu mah iiiiihhh.. Cowok apaan tau deh namanya. Sempet deket lagi juga, cuma gue sama dia nggak mau kalo untuk Balikan apalagi sampai nikah. Meskipun dia waktu itu sempet ngakuin dia nggak bisa lupain gue.
Dari situ gue mulai peduli lagi sama dia. Gue berusaha semangatin biar dia Move On. Karna gue juga kan udah lama banget bisa Move On dari dia. Well.. Pokoknya peduli deh.

Apa-apaan coba gue mimpiin laki-laki penipu yang sudah sangat berlalu? Hmm..

Mimpinya normal pula, nggak ada janggalnya, nggak acak-acakan juga alurnya. Mulus. Lurus.
Dan kenapa juga di mimpi gue, Mantan gue ini pake T-Shirt Merah?
T-Shirt yang dia pake waktu terakhir kali kami ngedate, di Monumen Nasional sana. Iya, bener-bener terakhir kalinya.
Dan T-Shirt Merah itu adalah satu-satunya yang dia punya (waktu itu), yang sering banget di pake pas ngapelin gue. Cuma karena gue addicted banget sama Merah. Yoi, gue ini Pecinta Merah. Hihi..

Dan seinget gue ya, ini udah yang ke-2x nya gue mimpiin dia.
Mimpi yang pertama sih dia cuma jadi figuran aja, lewat-lewat nggak jelas gitu di mimpi gue. Ceritanya dia lagi mau ngapelin Pacarnya (yang sekarang), terus gue teriak-teriak gitu manggil dia. Dia nengok, dan cuma nyengir-nyengir nggak jelas.

Naah.. Di mimpi ke-2 ini yang aneh. Udah kayak beneran kejadian aja. Orang nyambung banget mimpinya.
Begini ceritanya,...

Entah bagaimana mulainya, tiba-tiba gue sama dia jalan bareng. Hangout gitu.
Dia jelas tau gue udah punya Suami, dan gue juga tau dia punya pacar. Nggak ngerti ya tujuan dia ngajak gue jalan itu apa? Yang jelas, tujuan gue di mimpi itu masih lempeng, nggak macem-macem. Justru gue berniat nyariin dia Isteri. Dan itu posisi mikirnya gue didalem mimpi loh. Kebayang kan segimana pedulinya gue sama Mantan gue ini?
Sederhana banget sih pengennya gue, yaitu biar dia cepet nikah. Biar dia bisa bikin Ibunya bahagia selagi masih ada umur. Dan di kehidupan nyata juga sering gue bilang begitu ke dia. Alhamdulillah, sekarang dia punya pacar yang Insha Allah kali ini beneran di seriusin sama dia. Amin.

Permulaan Hangout di mimpi gue, tujuan awal adalah Mall. Kami jalan ke Mall yang pernah kami datengin waktu pertama kali kencan dulu. Tuh? Dari awal mimpi aja udah aneh kan? Buat apa coba ke Mall ituuu? Kan bisa Mall yang lain.. Rrrrr~
Oke, dan di Mall tersebut, dia lantas menggandeng tangan gue. Di genggamnya erat-erat. Tanpa takut mungkin Pacarnya lagi di Mall itu juga, yekan?
Gue? Gue entah kenapa mau aja di gandeng. Hahaha..

Enggak, gini loh.. Aslinya gue memang suka digandeng, suka nge-gandeng, karna gue paling nggak betah jalan sendiri-sendirian. Dan hampir seluruh temen-temen gue baik cewek maupun cowok tau kebiasaan gue ini. Termasuk juga si Mantan gue.

Back to Mall. Disana kita melakukan hal-hal yang dulu pernah kita lakuin waktu kencan pertama kalinya.
Restorannya, Bioskopnya, bahkan sampai Film judul yang kami tonton di mimpi itu sama seperti Film pertama kali kita nonton dulu. Keajaiban mimpi macam apa gitu, kan? Mimpi aja bisa sampe sebegitunya.
Tiba saatnya kami Lunch, duduk samping-sampingan. Sambil menatap makanan yang udah ada di meja, gue bilang ke dia;

"Kamu kapan mau nikah? Biar Ibu kamu tenang, bahagia. Jangan sampe nanti kamu nyesel loh.."

Apa responnya? Mengejutkan..
Dia ngeliat gue tajam, senyum, kemudian nyingkirin sendok yang lagi gue pegang, dan megang tangan gue yang udah bercincin. Meskipun itu mimpi, gue kaget lah.. Apa-apaan mukanya senyum tapi sedih banget begitu?
Yaaah.. Sebenernya mah sih gue yang lebih sedih banget. Pas bangun tidur, langsung sadar kalo cincinnya udah di jual. Hahaha.. Sakit hati. Nyesek 100%.

Setelah dari Mall, tiba-tiba dia ngajak gue jenguk SMA tempat dulu kami Sekolah. Kebetulan kami satu sekolah, kebetulan juga kami satu kelas waktu kelas 3. Di Sekolah, dia ajak gue masuk ke kelas kami dahulu. Dia duduk di bangku yang gue inget banget. Bener-bener bangku kenangan antara kami. Dia duduk dengan posisi kepalanya yang di taruh meja, membelakangi gue. Gue pu begitu, duduk di sampingnya dengan posisi kepala gue taruh meja, membelakangi dia. Tiba-tiba dia puter kepalanya ke arah gue, elus-elus kepala gue. Lagi-lagi gue kaget, gue puter juga kepala gue. Dan sekarang muka kita saling berhadapan. Gue tatap dia dalem-dalem, tampangnya masih aja sedih.
Gue yaaa, gimana ya? Mana tau kan itu sebenernya dalem mimpi. Gue ya cuma bisa usap pipinya, sambil senyum. Siapa tau dengan begitu sedihnya bisa hilang.

Kalo gue tau itu adalah mimpi, mungkin jadinya gue bakal joget-joget geol-geol supaya dia bisa ketawa. Hahaha..

Kejadian di kelas itu, kenyataannya pernah kami alami. Jaaauuuh sebelum gue dan dia memutuskan untuk pacaran. Bahkan nggak terlintas sama sekali bayangan bakalan pacaran sama dia, dulu.
Posisinya, waktu itu selesai pelajaran Olah Raga. Dan nggak ada pelajaran lagi setelahnya.
Gue duduk di samping dia, tepat di kursi yang ada di mimpi. Dan kursi itu bukan tempat duduk kami aslinya.
Dulu kami punya kebiasaan unik untuk tidur di kelas, yaitu dengan cara duduk berdampingan, terus dia mainin rambut gue sampe gue ketiduran. Di sisi lain, selagi dia mainin rambut gue, gue cubitin tangan dia sampe dia ketiduran.
Kenapa nyubit? Karena cowok di kelas gue waktu itu nggak ada yang mau gue cubitin. Ya wajarnya cowok kan emang begitu ya. Pastinya sakit dan nggak mau di cubit. Sedangkan gue demen banget nyubitin orang, apalagi cowok. Hahaha..
Cuma Mantan gue ini yang gue cubitin bilangnya, "Enak". Maka dari itulah..

Back to the Dream..
Setelah dari kelas, dia kemudian ngajak gue nengokin Lapangan Basket Sekolah kami yang dulu letaknya didepan Masjid milik Sekolah. Dan di lapangan tersebut ternyata banyak temen-temennya lagi pada kongko. Mereka semua nggak satu kelas sama kami, semuanya beda kelas. Dan mereka dulunya juga tau kisah kami semasa pacaran yang sering ribut, sampe putus nyambung nggak karuan. Pas mereka sadar siapa yang Mantan gue gandeng, lucunya masing-masing pada bilang kalimat yang ajaibnya masih gue inget sampe gue bangun dari mimpi,

"Lah.. Sama dia lagi lu..?"
"Wedddeeehh.. Balik ke asal, Bro..?!"
"Yaelaaaah.. Kan udeh gue bilang, nggak bakal bisa lu jauh dari dia. Hahahaha.."

Ocehan-ocehan temen-temennya itu cukup bikin gue ketawa. Mantan gue pun begitu, setelah di ledekin abis sama temen-temennya, dia cuma ketawa kecil, dan bilang,

"Doi bukan punya gue, Bray.. Doi milik Suaminya sekarang.."

Setelah ngomong begitu. Tampangnya makin lesu. Makin nggak bisa ditutupin sedihnya. Temen-temennya pun langsung diem semua, dari yang tadinya masih ngakak. Ngeliat suasana begitu, gue senyumin semua temen-temen Mantan gue. Gue deketin mereka satu-satu. Gue bisikin juga mereka satu-satu,

"Dia udah punya pacar kok.. Gue mau ikut sama dia cuma pengen nyariin dia Isteri aja.."

Setelahnya, nggak tau deh respon dari temen-temennya apaan? Namanya juga mimpi. Se-ajaibnya mimpi kan masih aja ada nggak nyambungnya. Hahaha..

Selesai di lapangan Basket. Kami pamit pulang. Nggak bener-bener pulang lah, kami masih harus Dinner di mimpi gue itu.
Emang ya, sekalipun itu cuma mimpi, kerjaan gue masih aja makan mulu -_-

Nggak tau itu Restoran ada dimana. Mungkin cuma ada di mimpi gue doang. Tempatnya astagaaa.. Indah banget. Kami makan di tempat Lesehannya, di pinggir Sungai yang airnya ampundeh.. Bening banget. Ikan-ikan kelihatan lagi berenang.
Gue inget di mimpi itu sih kami makan Ayam Goreng, pake Sambel. Mungkin Pecel Ayam, kali ya?
Tapi ya, ini tempat makan bener-bener deh kerennya. Tempat cuci tangannya aja adanya di pinggir seberang Sungai, dengan Jembatan yang Wow banget kerennya.

Selesai makan, kami barengan cuci tangannya. Dan gue? Saking senengnya ada di tempat kayak gitu, sampe main busa sabun untuk cuci tangan aja girang banget. Nggak sadar kalo di seberang Sungai itu ada yang ngeliatin. Segerombolan cowok dengan motor-motor berisik mereka. Si Mantan gue ini yang ngasih tau, dia nyolek punggung gue,

"Ayo cepet gantian ah!! Aku nggak suka kamu di liatin orang-orang kayak begitu..!!"

Idih.. Serem banget tampangnya pas ngomong begitu. Persis kayak dulu lagi cemburu sama gue waktu jaman pacaran.

Sudah.
Dari selesai Dinner itu gue kebangun karena Alarm Handphone gue berdering. Setengah sadar setelah Dismiss Alarm, gue mulai bertanya-tanya. Ada apa ya, kok mimpinya kayak begitu?

Banyak pertanyaan yang muncul setelah gue bangun tidur, bahkan saat pipis juga masih sempet gue pikirin. Dan setelahnya, gue ambil 3 kesimpulan yang paling memungkinkan gue untuk mimpi kayak gitu, adalah..

  • Apa mimpi itu adalah tanda 'Selamat Tinggal' dari dia? Soalnya, beberapa bulan lalu tiba-tiba dia mutusin kontak sama gue, mutusin segala ikatan tali silaturahmi kami. BBM gue di Delete Contact. Gue juga nyoba hubungin dia via SMS buat nyanya, ada masalah apa? Kenapa BBM gue di Delcont. Sama sekali nggak ada balesan dari dia. Nggak ada jawaban apapun. Okelah, positif thinking gue mikirnya mungkin dia memang udah saatnya serius sama Pacarnya. Dan dia juga tau posisi gue saat itu juga baru aja bersuami. Mungkin dia bermaksud menghargai Pacarnya, dan juga menghargai hubungan gue sama Suami gue. Mungkin..
  • Apa dia kangen banget sama gue? Sampe-sampe dia dateng ke mimpi gue sampe 2x? Bahkan Suami gue juga sempet mimpiin dia sama gue selingkuh, pelukan.
  • Atau.. Apa mungkin gue yang sebenernya kangen sama dia tanpa sengaja..?

3 kesimpulan pun rasanya masih kurang. Mimpi itu masih jadi pertanyaan besar buat gue, sampai sekarang..



Wassalamualaikum..

Minggu, 08 Februari 2015

Hamil? Berdo'alah :)

Assalamualaikum..

Alhamdulillah, akhirnya postingnya sore-sorean dikit. Hehe.
Gue mau berbagi do'a aja nih, semoga bermanfaat ya.. Do'a ini di khususkan di baca untuk Bunda yang sedang hamil, atau akan melahirkan. Silahkan~

Bissmillahirrahmanirrahim..

Allahummahfazh waladii maa daama fii bathnii wasyfihi anta syafin laa syifaa'a illa syifaa uka syifaa un laa yughadiru saqama
Allahumma shawwirhu fii bathnii shuuratan hasanatan wa tsabbit qalbaha iimaanan bika wa birasuulika
Allahumma akhrijhu min bathnii waqta wilaadatii sahlan wa tasliiman 
Allahummaj'alhu shahiihan kaamilan wa 'aaqilan haadziqan 'aaliman 'aamilan
Allahumma thawwil 'umrahu wa shahhih jasadahu wa hassin khuluquhu wa afshih lisaanahu wa ahsin shuuratahuliqiraa'atilhaditsi wal qur'aani bibarakati muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallama

Walhamdulillahirrabbil'alamin..

yang artinya,

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang..

Ya Allah, jagalah anakku selama ada didalam kandunganku dan sembuhkanlah Dia, sesungguhnya Engkau adalah dzat yang bisa menyembuhkan, tiada obat kecuali obat-Mu yang tidak akan membawa penyakit.
Ya Allah, bentuklah Dia dalam kandunganku dalam bentuk yang bagus, dan tetapkanlah Iman hatinya pada-Mu dan utusan-Mu.
Ya Allah, keluarkanlah Dia dari kandunganku pada waktu aku melahirkan dengan mudah dan selamat.
Ya Allah, jadikanlah Dia orang yang sehat, sempurna, punya akal, cerdas, alim mau mengamalkan ilmunya.
Ya Allah, berilah Dia umur panjang, badan sehat, dan budi pekerti yang baik, dan berilah lisan yang fasih, serta berilah suara yang baik guna untuk membaca hadist dan Al-Qur'an dengan mendapat berkahnya Nabi Muhammad SAW.

Segala puji bagi Allah yang menguasai segala Alam..

Demikian do'a untuk Bunda Bunda sekalian yang sedang hamil atau akan melahirkan. Semoga bermanfaat ya Bundaaa~

Wassalamualaikum ^^

Sabtu, 07 Februari 2015

Ada yang bertanya..

Assalamualaikum..

Sebelumnya di maafkan ya, postingan saya kali ini (agak) vulgar. Tapi bukan semata-mata saya ingin membahas tanpa mendalami solusinya. Karena saya juga sedang mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Dan terima kasih sebelumnya, untuk segala ungkapan 'Maklum' nya  :)

Bismillah..
Jadi gini, beberapa hari lalu temen gue curhat colongan gitu sama gue. Oiya, gue buat postingan ini karena orangnya juga setuju untuk di share ya curhatan colongannya. Dengan syarat, gue harus sensor nama temen gue ini. Jadi, kita anggep aja namanya Nona. Dan beginilah kira-kira curhatan dari sang Nona..
Dia cerita tentang masa-masa hamilnya, dari mulai hamil muda sampai sudah siap untuk melahirkan. Oke lah ya, selagi gue juga lagi menikmati jalannya kehamilan, maka gue dengan senang hati mendengarkan. Itung-itung nambah pengalaman juga kan?
Setelah cukup lama, entah kenapa si Nona ini ceritanya jadi melenceng ke arah yang bikin gue kerut-kerut jidat terus. Bukan karena gue nggak bisa ngasih kesimpulan atau, dan lain sebagainya. Tapi gue jadi ikut-ikutan kepikiran. Secara apa yang Nona alami itu kan ketika dia hamil. Dan secara tiba-tiba juga, dia nanya sama gue,

 "Laki lo suka nonton film bokep dulu nggak sih setiap mau ML? Lo mungkin bakalan ngalamin deh. Apalagi sekarang lu lagi ngisi. Gue dulu ya, sakit hati banget sama Laki gue. Gue sampe nangis setiap mergokin dia nonton Bokep, terus ML sama gue. Masa iya setiap mau ML sama gue dia nonton gituan dulu. Manalah dia nikmatin hasratnya sama gue? Yang ada pasti dia bayangin muka orang lain kan? Iya kan, ya?"

Waduh..
Itu jelas bukan pertanyaan yang ringan ya? Sebagai seorang Isteri, yang sekarang juga lagi hamil. Apa yang harus gue jawab ke dia tentunya bukan jawaban yang asal-asalan dong. Karna salah sedikit aja jawaban gue, bisa-bisa bakalan jadi ngebuka Aib Suami gue nantinya. Maka setelah diem sebentar, gue akhirnya berbagi apa yang rasanya harus gue sampaikan sama Nona. Meskipun dia lebih banyak pengalaman rumah tangganya daripada gue, dan gue juga bilang sama dia bukannya gue sok pinter dan bla bla bla..

Gue bilang dengan jujur perasaan gue, bahwa gue bisa bayangin apa yang dia rasain waktu itu. Apalagi kalau ternyata bener apa yang Nona takutin, kalo Suaminya berhasrat dengan cara ngebayangin dia lagi berhubungan sama cewek lain. Semisal, mantan pacar Suaminya. Atau, cewek yang baru aja dia lihat di video pornonya. Sejujurnya, gue pun pasti bakalan sedih juga.
Seenggaknya, Nona pasti ngerti arti kesedihan gue. Karna pas jawab pertanyaannya mata gue berkaca-kaca mau nangis. Hahahaha..

Entah ya, tapi gue juga nggak sepenuhnya membela si Nona ini, gue juga yakinin mungkin si Suami nonton gituan dulu karna niat awalnya pengen bahagiain Nona juga. Nonton gituan untuk mencari gaya baru, contohnya. Iya, kan?
Bisa aja si Suami Nona ini takut Isterinya bosan sama dia kalau gaya bercintanya begitu-begitu aja. Apalagi selama Isterinya hamil, pasti kan berhubungan juga harus lembut, nggak boleh heboh. Apalagi sampe main banting-bantingan. Hahaha..
Semua yang gue kasih tau itu juga masih dapet penolakan lagi dari Nona, mungkin dia mikir gue belum begitu ngerti sama apa yang dia rasain (alamin). Balik lagi dia nanya sama gue, yang gue jelas tau pertanyaan itu bakalan jadi buntut dari pertanyaan selanjutnya.

"Iyalah gue ngerti kalo emang gitu nyatanya, buat bahagiain gue. Nah tapinya, kalo Laki lu nontonnya diem-diem di belakang lu gimana coba rasanya? Sakit nggak lu di gituin? Gue tuh ngerasa nggak ada harganya banget tau jadinya.."

Astaga, gue makin dilema kan. Sekali lagi gue mikir jawaban yang tepat tapi bermanfaat. Gue juga nggak mau kan tau-tau keceplosan atau salah ngomong yang akhirnya malah bikin Suami dia atau Suami-suami lainnya kecepretan nggak enaknya. Balik lagi juga, gue takut salah dan bongkar aib Suami gue tanpa sengaja.

Gue bilang ke Nona, masih dengan cara baik-baik, nggak ngotot seperti pertanyaannya sama gue. Gue saranin ke Nona, alangkah baiknya kalau dia berani bertanya sama Suaminya. Apa maksudnya sembunyi-sembunyi? Kenapa sama Isteri sendiri pake rahasia-rahasiaan segala? Toh yang Isterinya itu kan dia, bukan cewek yang ada di videonya. Iya kan?
Nona diam sejenak sambil ngangguk-ngangguk. Gue makin nervous. Baru kali ini gue ngajarin orang yang pengalamannya lebih banyak daripada gue. Sumpah, takut banget salah. Lagi pula Nona cerita tentang masa lalu. Masa yang dulu pernah dia hadapi. Bukan masa sekarang. Entah jawaban gue masih berguna apa enggak buat Nona saat ini. Yang jelas dia mulai bisa terima jawaban-jawaban gue.

Gue juga turut ngungkapin ke Nona. Sebagai wanita pastinya itu hal yang paaaaaling nyakitin. Ngeliat Suami sendiri diem-diem di belakang kita. Apapun perbuatannya, baik atau buruk, pasti ngeselin kalau dia sampe nggak ngasih tau Isterinya dulu. Karna memang begitu sifatnya perempuan kan? Perempuan memang nggak suka pasangannya sembunyiin apapun. Bahkan perempuan jadi-jadian pun gue rasa bakalan marah kalau pasangannya diem-diem setiap mau lakuin sesuatu.
Nah, yang di alami sama Nona ini bener-bener bisa buat gue belajar. Sebaik-baiknya rumah tangga memang harusnya yang bisa saling menghargai sesama pasangannya. Terlebih untuk yang sifatnya di dalam rumah. Contohnya, di ranjang.

Gue juga bilang sama dia. Suami gue juga pernah kok nonton gituan dulu sebelum berhubungan sama gue, bahkan sebelum gue hamil. Tapi nontonnya berdua sama gue.
Yaaa, ada lah saat dimana mungkin dia pengen nonton sendiri. Dan masalah dia sembunyi-sembunyi nonton video pornonya dari gue, gue anggep wajar aja. Sebisa mungkin gue coba menghargai Privacy nya. Mungkin aja dia malu kan kalau sampai ketahuan Isterinya lagi nonton gituan? Atau emang sengaja mau bikin Surprise buat Isterinya, karna bisa lebih memuaskan di atas ranjang. Kita semua kan nggak bakal pernah tau alasannya kalau nggak nanya langsung. Dan untuk gue, selama Suami gue jujur atas setiap tindakannya. Bisa menjelaskan secara logis apapun guna perbuatannya. Yaudah. Fine.

Intinya, selama itu masih bisa berguna untuk mempererat hubungan dalam rumah tangga, kenapa Nona nggak coba cari cara juga untuk nanya ke Suami. Apa yang harusnya Nona lakuin supaya dia nggak harus nonton video porno lagi sebelum berhubungan? Toh sekarang juga anaknya udah besar. Kondisinya bukan lagi hamil kayak dulu.
Coba sekali-sekali dengerin apa mau Suami Nona waktu kalian mau 'tempur', mau permintaannya segila apapun, selama masih bisa di penuhi, dan masih bisa di terima nalar. Kenapa enggak? Itu juga kan demi kenikmatan bersama.

Yang gue inget sih, selama gue ngasih ocehan panjang lebar sama Nona, dia cuma diem sesekali. Ada kalanya dia ngelak terus tentang omongan gue. Kemudian diem lagi. Dan meskipun apa yang dia tanyain adalah kejadian di masa lalu, gue masih bisa lihat raut muka dan tatapan matanya yang sedih setengah mati. Sekali lagi, gue bisa bayangin apa yang dia rasain. Karna dengan bayangin posisi gue sama kayak dia aja gue nyaris nangis. Balik lagi lah ya, namanya perempuan. Mana ada sih yang rela pasangannya doyan ngeliatin perempuan lain? Yang pacaran aja bisa kena gampar si cewek kalo cowoknya jelalatan. Apalagi yang udah nikah, janji sehidup semati sama-sama.

Gue minta izin Nona buat share ceritanya disini juga bukan semata-mata gue pengen ngumbar kejelekan orang lain atau gimana-gimana. Melainkan, gue pengen kalo di antara kalian yang baca ini adalah seorang Suami, sebisa mungkin apapun yang Suami lakukan, se-memalukan-nya perbuatan kalian, ajak Isteri kalian komunikasi. Karena tujuan kalian jadiin anak orang sebagai Isteri bukan cuma untuk puasin nafsu kalian doang. Bukan sekali dua kali Isteri kalian nangis karna kalian, sengaja atau enggak. Tanpa kalian sadar, seberat apapun rasanya pengorbanan kalian untuk Isteri, kalian nggak akan pernah tau apa yang udah Isteri korbanin buat kalian. Karena Isteri kalian terlalu sayang sama Suaminya. Isteri kalian nggak pernah mau nunjukin ini itu pengorbanannya demi mendapat simpati Suaminya. Lagi pula, cuma Isteri kalian yang bakalan berdiri disamping Suaminya, bahkan disaat terburuk. Do'a-do'anya menjadi jalan rezeki bagi para Suami. Setiap tangisnya menjadi penghalang langkah Suami untuk nyari rezeki. Jadi jangan sia-siain setiap air matanya.

Bimbing Isteri kalian di jalan yang menurut kalian benar dan pantas. Hapus air matanya saat dia mulai tidak percaya Suaminya. Bahagiakan dia semestinya, sebagaimana kalian telah berjanji di depan Ayahnya. Karna dosanya kini adalah dosamu.

Kembali ke Nona, gue nggak tau sih dia bakalan ngikutin saran gue apa enggak. Gue lega aja jawaban gue nggak nimbulin kekacauan sampe harus berdebat panjang lebar sama dia. Kasian juga lah Baby gue, masa masih muda udah di ajak berantem aja. Hahaha..

Ada manfaatnya nggak sih postingan gue ini? Mudah-mudahan ada ya.. Gue juga masih harus banyak belajar. Entah itu belajar dari Nona, atau teman-teman gue lainnya.
Well, sepulangnya dari rumpi mania, si Nona SMS gue, dia bilang bakalan bahas lagi sama Suaminya tentang apa yang dulu harusnya dia lakuin. Mudah-mudahan aja ujung-ujungnya mereka nggak berantem. Gawat juga kan kalo abis curcol sama gue terus tau-tau malah berantem.

Segitu aja ya, ini udah pagi banget loh, udah jam 03:00. Bener-bener gawat kan gue tidur pagi mulu.
Dengan begini, Insha Allah gue bisa berbagi saran dan informasi yang mudah-mudahan berguna bagi yang punya pengalaman kayak Nona, atau malah lagi mengalaminya. Semoga bermanfaat. Selamat istirahat ^^

By the way.. Sekarang Nona lagi ngapain ya sama Suaminya? Hihi..

Wassalamualaikum..

Kamis, 05 Februari 2015

Bosan !

Assalamualaikum..

Ngantuk banget ih. Harusnya udah tidur dari sore nih, tapi matanya nggak mau di pulesin.
Akhir-akhir ini begini deh, mau tidur aja susah banget. Padahal ngantuk. Masa setiap hari harus cari basa-basi-an dulu sih ya?

Basa-basi sebelum tidur biasanya main game. Gamenya pun itu-itu aja. Bosaaaan. Sampe udah selesai levelnya.
Tadi kepikiran tiba-tiba pengen main game online sih. Hahaha.. Mungkin si Baby dalem perut kali ya yang pengen. Hihi.. Tapi ya gitu deh, saking ngantuknya malah jadi nggak semangat. Log In pun malas sekali rasanya. Akhirnya cuma buka tutup New Tab aja dari sore. Phew~

Jadi gini, dari kemarin tuh rasanya pengen banget nonton Film Bo Bo Ho yang judulnya, Me & You & a Girl Named Ugly . Baru kesampean ini malem nih. Ngidam gue kayaknya aneh-aneh aja ya? Gue jadi heran sendiri deh. Tapi ya gitu, nemu Filmnya di Youtube. Kualitas gambarnya minim sekali. Padahal lucu. Jadi nostalgia masa kecil kalo nonton Film itu. Hahaha..
Gue juga baru tau si pemeran utama, yang jadi Bo Bo Ho itu sepantaran sama gue. Doi kelahiran tahun 90 juga. Wah~
Saking pedihnya mata gue ngerasain ngantuk dan nggak bisa tidur, akhirnya gue Play deh tuh Film. Meskipun bikin mata makin sepet sih karna kualitas gambarnya yang aduhai. Baru setengah main jadinya gue Pause deh. Hehe..

Gue nulis ini sebenernya buat basa-basi juga. Biar gue bisa ngantuk, terus tidur dengan nyenyak. Abis mau gimana lagi, Game yang biasa gue mainin udah selesai Levelnya. Hmm.. Asli gue bosen banget. Gue pengen liburan rasanya. Ke Pedesaan. Liat-liat sawah, gunung, sungai. Pokoknya yang jauh dari Polusi deh. Nggak punya duit tapinya ~(ToT)

Kemudian apalagi ya?
Gimana ya? Ya namanya kan lagi basa-basi ya? Nggak apa-apalah apa aja gue tulis disini. Namanya juga lagi berjuang supaya ngantuk menyerang. Hahaha.. Lagian abis Publish postingan ini pasti gue lanjutin lagi streaming Film Bo Bo Ho yang dari tadi masih gue Pause.

Dan gue bingung mau ngetik apa lagi. Nggak ada bayangan apa-apa soalnya di kepala. Yang ada cuma mukanya si Cewek gendut yang hobby ngejar-ngejar Bo Bo Ho. Itu sumpah lucu banget tu cewek. Karna dia tuh, makanya gue jadi bela-belain streaming Filmnya. Hahaha..
 Apa gue lanjutin sekarang aja ya? Mm..
Yaudahlah ya, siapa tau bisa ketiduran pas streaming.
Selamat menonton untuk saya ^^

Wassalamualaikum..

Selasa, 03 Februari 2015

Alhamdulillah.. Positif

Assalamualaikum..

Tanggal berapa sekarang? Oh, masih 03 Februari 2015. Syukurlah..

Awal tahun ini aku bahagia banget. Sangat-sangat bahagia. Karena Allah akhirnya mempercayakan Anugerah-Nya hidup di Rahimku. Meskipun belum memastikan dengan Dokter, tapi aku yakin. Yakin-se-yakin-yakin-nya kalau aku sekarang hamil.
Alhamdulillah, tidak habis rasa syukur ku panjatkan pada Allah, bersyukur untuk yang sedang berjuang di rahimku. 

Kemarin, tepatnya tanggal 29 Januari 2015 pagi, gue baru sadar setelah lihat kalender. Ternyata di awal tahun gue belum kedatangan tamu. Saking exitednya, sore harinya, gerimis memilukan, modal semangat bersama motor kesayangan, gue langsung pergi ke Apotik. Sebenernya ke Mini Market dulu sih. Haha..
Duit yang gue bawa waktu itu cuma Seratus Ribu Rupiah. Dan nggak sadar, belanjaan gue di Mini Market ternyata sampai Enam Puluh Dua Ribu Rupiah. Kaget lah yaa, yang di ambil juga cuma 4 barang doang. Hffh~ 
Sisanya, Tiga Puluh Ribu (sekian) Rupiah itu tadinya mau gue belanjain Test Pack, 2 atau 4 biji. Secara gue tau kan harga Test Pack di Apotik palingan Rp 3.000, ye kan? Ternyataaaa.. Yang Murah abis. Di Apotik itu cuma tinggal yang Rp 25.000. Karena gue udah terlanjur bersemangat, dan karena juga di Jalanan hujan gede banget. Gue beli deh tuh Test Pack. Mana sempet keceplosan ngomong sendiri kenceng banget, "Yaaah.. Nggak bisa beli banyak deh..". Spontan, si Abang Apotik yang denger gue ngomong gitu langsung bengong-bengong heran. Mungkin dalam hatinya, "Lah.. Dia kenapa?".

Keesokan siangnya (karena gue bangun kesiangan), tanggal 30 Januari 2014. Gue langsung pipis. Ya emang kebiasaan juga sih, bangun dari tidur karna kebelet. Gue inget kan gue punya Test Pack mahal yang baru gue beli kemarin. Nggak sadar gue buka tutup botol, gue bawa tutupnya ke kamar mandi. Iya, tutup botol itu gue buat wadah Urin gue. Namanya juga kan kreatifitas tingkat Dewa gue yang sudah sejak lahir, ye kan? Hahaha..
Setelah selesai pipis, gue langsung balik lagi ke kamar bawa-bawa Urin gue dalem tutup botol tadi. Gue buka bungkus Test Packnya, gue ambil Test Packnya, terus gue celupin ujungnya ke Urin gue. Perintahnya disitu kan lihat hasil sekitar 1 atau 2 menit. Namanya gue, ya gue pelototin terus itu Test Pack. Alhamdulillahnya, muncul 2 garis.
Ya Allah~ Senengnya gueee..
Tapi tunggu!!
Garis yang satu samar-samar. Galau dong gue. Gue balik ke kasur, tiduran sebentar (kebiasaan gue adalah mikir sambil tiduran),  

Kenapa samar-samar ya?!

Inisiatif, gue langsung Log In Facebook gue, gue cari Akun temen gue yang udah punya 2 anak. Langsung gue Message, gue nanya nggak pake basa-basi sama dia. Gue bilang, gue baru telat 1 hari. Gue udah Test Pack, hasilnya 2 garis tapi yang 1 garisnya samar. Gue tanya sama dia apa maksud Test Pack itu? Apakah Test Pack itu mau PHP-in gue mentang-mentang harganya mahal? Kan lumayan ya, Rp 25.000 untuk Bunda muda seperti Akuuh..

Alhamdulillah, jawaban si temen gue ini nyenengin.
Dia bilang, "Insha Allah Positif, Nopeee. Alhamdulillah yaa~ Cek ke Dokter aja biar lebih pasti.."
Gue bilang ke dia, nanti gue ke Dokter kalau janin udah bener-bener kuat. Entah itu 1 minggu, 2 minggu, 1 bulan, atau 2 bulan kedepan. Sekalian USG biar lebih pasti keadaannya. Karena gue yakin, gue bisa mempertahankan si Mungil ini sampai 4 bulan ke depan.

Untuk lebih memastikan dan meyakinkan gue kalau hasil Test Pack pertama gue adalah Positif. Gue balik lagi keliling Apotik, malam-malam, dengan kondisi cuaca hujan lumayan deras. Gue datengin satu-satu Apotik-Apotik bagus di sekitar daerah tempat gue tinggal. Keluar masuk Apotik. Basah Kuyub. Nanya-nanya doang. Hahaha.. Pengalaman berharga banget. Gue sempet takut juga sih, karena kan hujan ya, nggak pake Jas Hujan, terus gue juga nyetir motor sendiri, nggak ngajak siapapun. Gue sempet takut kenapa-kenapa sama kandungan gue yang masih sangaaaaaaat muda. Cuma gue percaya, kalo Mamaknya kayak gue gini, anaknya pasti kayak Samson lah, kuaat! Hehe.

Akhirnya sampailah gue di satu Apotik yang Mbak-mbaknya bingung pas gue masuk. Mungkin dia mikir, "Anaknya siapa ini masuk-masuk Apotik basah kuyub gini?". Gue senyum-senyum aja. Terus pas dia nanya gue mau cari apa, gue langsung jawab, "Test Pack dong, Mbak..". Nah loh, dia makin bingung jadinya. Hahaha..
Di Apotik itu, gue beli 3 macem Test Pack dengan merk berbeda. Dari harga yang murah, sampai mahal. Setelah gue pastiin ke Mbaknya kalo nggak ada lagi Test Pack yang lebih mahal di Apotik itu, gue buru-buru cabut. Ngeri kan kalo hujannya makin membadai.
Gue sampai di Apotik ke-2. Apotik ini lebih bagus dari Apotik sebelumnya. Dan di Apotik inilah tangan gue kejepit pintunya. Gila, nyut-nyutan parah nggak ilang-ilang sampe rumah. Setelah mengutarakan apa yang gue cari, Mbak-mbaknya cuma nyaranin 2 pilihan Test Pack. Dua-duanya mahal, dan emang dari awal juga ke-2 merk itu yang gue cari.

Lagi-lagi dengan tampang heran, Mbak-mbaknya nanya, "Kapan Kakak terakhir kali berhubungan? Hamil anak keberapa, Kak? Memang sedang Program atau gimana?", gue jawab jujur kan ya, Anak pertama. Dan tampangnya makin nggak percaya.
Ya siapa juga yang percaya, jelas-jelas gue udah kayak cewek frustasi yang di tinggal kabur cowoknya pas hamil. Sendirian, beli Test Pack, tampilan kacau, basah kuyub, halah.. "Peduli amat ni orang pada mikir apa!", pikir gue dalam hati.
Pas mau bayar, si Mbak yang di kasir nawarin gue bikin member (gratis) Apotiknya. Di iming-imingin diskon pembelian di Apotik tersebut di seluruh kota. Gue tertarik lah, namanya juga Mamak muda yang mengejar diskon sampai kemanapun. Hahaha. Ternyata bikinnya harus pake nomer KTP. Yahaha, lengkaplah sudah pemikiran Mbak-mbak itu.
KTP gue kan masih Belum Kawin. Yaudahlah ya, mau gimana lagi. Kenyataanya juga gue dateng kesitu kebetulan sendiri.

Selesai transaksi, gue nggak lupa pamitan sama pintu super amazing yang udah bikin tangan gue nyut-nyutan dahsyat. Masih bersama hujan yang cukup bikin kacamata gue basah. Gue pulang dengan hati riang. Sambil berkata dalam hati,
"Semoga kandunganku baik-baik saja.."

Keesokan paginya (kali ini bangun pagi), gue kebangun karna kebelet pipis lagi. Gue snooze terus alarm selama 5 menit. Gue tidur lagi, itu kira-kira ada sekitar 5x gue snooze alarmnya. Nggak bener-bener tidur (lagi). Gue sambil mikir, nggak mungkin pake tutup botol lagi. Apa yang harus gue korbanin kali ini? Setelah mantab mikir, akhirnya gue bangun. Ngambil gelas Sake di lemari, dan gue bawa ke kamar mandi. Lumayan, Urin yang gue tampung bisa lebih banyak dari waktu lalu.
Seperti kemarin, gue balik lagi ke kamar, gue buka bungkus Test Packnya satu-satu (nggak seluruh testpack yang di beli). Untuk memastikan, gue celupin satu Test Pack yang paling murah. Gue tungguin lagi, dan Alhamdulillah.. Hasilnya 2 garis nyata kali ini. Alhamdulillah..
Memastikan lagi, gue tetesin Urin gue ke Test Pack yang paling mahal banget. Gue tunggu.. Alhamdulillah, Hasil Positif (+) tanpa invalid. Saking pengennya gue mastiin, gue celupin lagi Test Pack ke 3. Dan, terima kasih ya Allah.. Hasil ke-3 Test Pack itu semuanya positif. Entah apa yang gue rasain waktu itu. Gue terlalu senang sampai selalu pengen ngucap Syukur terus sama Allah. Alhamdulillah ya Allah.. Alhamdulillah Engkau percaya padaku.

Dengan demikian, petualangan gue berjuang demi kepastian, dan 5 buah Test Pack pasti bakalan menjadi cerita serta pengalaman tersendiri buat gue kelak. Juga Insha Allah, apa yang sekarang Allah titipkan sama gue bisa gue jaga baik-baik sampai nanti saatnya dia lahir ke Dunia. Amin ya Robbal Alamin.

Nggak terasa juga loh, sudah 00:50 WIB sekarang. Yang berarti postingan ini selesai di tanggal 04 Februari 2015.
Sedikit melegakan karna bisa bercerita disini, di saat orang-orang terkasih malah tidak mau tau hal hebat apa yang telah gue alami di awal-awal gue bersama Si Mungil ini. Semoga Bunda muda ini semakin banyak yang menyayangi. Amin.

Terima kasih kesediaannya untuk membaca. Semoga bermanfaat. Semoga selalu sehat. Amin.

Wassalamualaikum  (^o^)/

Kamis, 29 Januari 2015

Maaf, di ulang..

Assalamualaikum..

Hai.
Selamat datang di Blog gue. Blog sederhana, sepi, dan apa adanya, yang sebenarnya gue bikin Blog ini tahun 2012 lalu. Gue jarang beredar disini karena kurang dapet inspirasi, apa yang bakal gue tulis. Alhasil, postingan terakhir gue masih menggantung sampai sekarang. Itu pun berbentuk Fan Fiksi (terkutuk) original buatan gue. Nggak pengen gue hapus juga. Mungkin suatu hari saat gue udah bener-bener lupa sama Blog ini, kemudian ada kesempatan buat buka lagi, gue jadi bisa baca apa aja yang pernah gue tulis disini. Oh, ada beberapa postingan yang udah gue hapus. Sengaja gue sisain beberapa biar keliatan seberapa Alay gue di jaman dahulu kala.

Oke, kenalin nama gue Noviani..
Gue orangnya, Insha Allah baik, Insha Allah penyayang, Insha Allah bersemangat, dan Insha Allah penuh dengan makna. Begitulah..

Hari ini rencananya gue pengen benahin Blog semata wayang gue. Meskipun udah kebayang secepatnya Blog ini bakalan terlantar lagi. Seenggaknya, semangat gue kali ini patut di coba. Dan di awal postingan, ada seonggok profile gue yang entah kenapa mejeng disana, dengan segala ke-Alay-an-nya. Gue nggak ngerti, apa yang dulu gue pikirin. Bikin merinding.

Mengenai apa yang akan gue tulis disini seterusnya mungkin nggak lagi karya-karya Fan Fiksi gue melulu. Gue juga manusia, iya kan? Apalagi gue perempuan, iya kan? Sengaja nggak sengaja pasti gue butuh posting sesuatu yang sifatnya CurHat.
Masih banyak sebenernya bayangan cerita di otak gue untuk bikin cerita Fiksi. Jadi mungkin Blog ini nggak akan terabaikan begitu saja seperti yang lalu-lalu.

Ah, sekedar informasi.
Gue sudah menikah. Baru banget nikah 3 bulan 12 hari yang lalu. Tepatnya, 17 Oktober 2014.
Pengantin baru, dengan segala kekurangan dan ketidaktahuannya, sedang belajar meniti Rumah Tangga.
Suami? Insha Allah beliau adalah Suami yang berjalan di jalan-Nya, Baik budinya, dan Amanah.
Buah hati? Insha Allah segera di percaya oleh-Nya untuk menikmati rasanya mengandung, melahirkan, mendidik, dan membesarkan dengan penuh kasih sayang.

Official account ya?

Twitter: @noviixxx . Instagram: @noviixxx . Path: Novi Noviani

Baiklah, segitu aja benah-benahnya. Selanjutnya, kalo ada postingan yang berbelok dari tujuan awal, mungkin gue lagi kurang waras. Terima kasih. Mohon bimbingan, kritik, dan saran. Wassalamualaikum..